Semua Bisa Bicara

Selasa, 30 Maret 2010

saya ingin mengeluarkan pendapat!

saya tidak suka warna pink!

saja jijik ama warna pink,
saya menistakan warna pink,
dan saya menolak warna pink.

tapi, kebencian saya pada warna pink ini bukannya tidak beralasan.
dan say mempertanyakan,

kenapa cewk harus identik dengan warna pink?
siapa yang memutuskan cewek=pink?
memangnya kalau tidak suka warna pink langsung dikategorikan tidak perempuan atau tomboy?
kenapa toko2 yang menjual aksesoris wanita harus berwarna pink?

saya jengah dengan warna pink.
pink itu centil,
pink itu genit,
pink itu manja,
pink sama sekali tidak identik dengan perempuan.
dan sangking tidak sukanya padawarna pink, saya melakukan penelitian sendiri, berjudul :
Pengaruh warna pink terhadap kepribadian wanita
usut punya usut, 70% perempuan yang suka warna pink atau kalau kata mereka "pink is my favorite (diikuti tanda love yang sekarang ternyata telah berubah fungsi jadi tanda titik", adalah wanita tidak mandiri.
tidak mandiri dalam pengertian:
  • suka minta dijemput
  • maunya makan di cafe
  • biarpun naik motor tetep harus pake rok
  • doyannya pake sepatu yang bikin kaki lecet dan urat2 kaki nongol semua
  • suka pake pita besar dirambut biarpun sudah berumur diatas 20 tahun

dan anehnya lagi, strawberry jadi ikut diwarnain pink.
bro, nenek2 jemping juga tau strawberry wrnanya merah!MERAH!
pink n strawberry jadi 2 hal yang dituduh imut2.
padahal,
ga semua strawberry manis.
strawberry itu buah penipu.
dari luar keliatan enak, keliata merah menggoda.
padahal setelah dirasain malah asam.
jadi, jangan percaya strawberry.


Senin, 29 Maret 2010

hidup saya pendapat saya

hai, hai, jumpa lagi,

syalalala..

oke, alay.

sorry.

tulisan berikut hanya untuk memuaskan kegundahgulanaan saya.

intinya hanya akan berisi kata-kata tentang hidup saya yang sebenarnya orang lain tidak perlu tau.

lalu kenapa saya tulis di blog?

karena itu semua terserah saya.

jadi gini ceritanya,

saya teringat tentang sebuah buku waktu aku sama mika, menurut saya buku ini bagus n saya menyarankan anda membacanya, tapi kalau anda menolak ya sudah, itu terserah anda.

pada intinya buku itu bercerita tentang seorang perempuan yang terlahir cacat yang ditinggal mati oleh pacar pertamanya karena pacarnya mengidap HIV AIDS.

dalam bukunya si penulis menulis kira-kira begini :

mungkin Tuhan sebenarnya adalah seorang ank yang egois.

Tuhan punya banyak umat yang memujanya, mencintainya.

aku hanya punya mika yang memuja dan mencintaiku, tapi Tuhan tetap mengambil mika, padahal Ia sudah punya banyak orang yang akan tetap terus memujanya.

tenang, diakhir cerita si perempuan kembali kejalan yang benar kok.

saya teringat n saya berpikir.

benarkah Tuhan egois?

benarkah Tuhan begitu haus akan pemujaan dan cinta?

atau si perempuan yang tidak menyayangi Tuhannya sendiri hingga Tuhan hanya memberi sedikit waktu nagi si perempuan untuk merasakan cinta kasih?

membuat saya berpikir,

apakah saya telah pantas meminta apa yang saya ingin dapatkan?

well, that's just me.

Minggu, 28 Maret 2010

putu bambu a.k.a. kue putu

jadi,

begini ceritanya.

it was on 2008.

saat saya sedang menumpang menghabiskan waktu di kostan teman saya.

oke,

bohong,

saat itu saya belum punya tipi dikostan, jadi saya numpang nonton tivi dikostan teman saya,

nama teman saya adalah rani.

saat itu siang sedang terik2nya.

kami pun mengantuk n tidur2an ditempat tidur.

wktu berlalu, sore menjelang, n kami tak kunjung tidur.

hingga tiba2, rencana tidur kami terganggu oleh suara penjual putu bambu keliling, yang berbunyi "tuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuut...."

kami terdiam mendengarkan,

"tuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuut..."

masih terdiam.

"tuuuuuuuuuuuut....."

suara penjual putu bambu itupun semakin syup-sayup terdengar seraya kami yang tetap terdiam.

hingga suara tuuut itu hampir tak terdengar, saya berkata kepada rani "kayaknya kue putu enak,ran"

rani pun menjawab "iya ya win, panggil coba"

saya pun teriak, "PANGGIL!"

rani pun ikut teriak "GOBLOK!"

saya bingung,

n suara tuuuut itu kini tak terdengar,

lalu tatapan mata kami bicara, "saya lapar"

alhasil, kami berdua, berlari keluar kostan, menerjang gang picung 6, mencari sang penjual kue putu, tapi kami tak menemukannya.

kami bertanya pada orang2 sekitar, tapi tak satupun dari mereka melihat sang penjual kue putu.

kami yang masih dikuasai nafsu akan kue putu pun terus ngotot mencari.

kami menelusuri gang picung 6, picung 5, sampai picung 4. dan saya beritahu jaraknya tidak dekat.

jalan picung bak labirin kala itu.

lelah mencari, putus asa merajai.

kami tetap tidak menemukan sang penjual kue putu.

saat kekecewaan itu membuat peluh mengucur di pelupuk mata kami, kami melihat ceng yang sedang menuju kostan rani, ia membawa plastik alfamart.

berisikan es krim,

tanpa pikir panjang, kami langsung merampok es krim tersebut.

n pulang kekostan rani dengan membawa kegagalan makan kue putu dipundak kami.

hidup jadi lebih berat sejak saat itu.

Kamis, 25 Maret 2010

kata

mereka semua bicara tentang kata yang sebenarnya tak bermakna.

siapa mereka hingga mereka berhak menghakimi?

bukankah kita semua sama?

aku tak mengerti kala kata itu terucapkan, bagiku bicaramu tak bermakna. sesungguhnya adakah maksud yang kau coba ungkapkan?

bahwa kita semua berbohong,

bahwa kita semua menyembunyikan kemunafikan dalam diri yang paling dalam.

adakah kau sadari, kau tak mungkin tak bersalah?

makhluk kotor yang mencoba bersihkan diri sembari terus menjijing kenistaan.

haruskah aku menjadi orang lain agar diterima seperti mereka?

karena sungguh diri yang apa adanya seolah tak berarti.

dibuat diam diam sendiri, sambil kencing berdiri. haha, lebay.

kata mereka, kata kita, kata kalian.

adakah kita coba dengarkan?

Minggu, 21 Maret 2010

anda harus percaya

sebelum baca tulisan ini, anda disarankan membaca Believe it or not.
kenapa?
agar anda dapat dengan jelas mengerti berapa berat beban yan saya n teman gaul saya via panggul di pundak kami.

uda baca?

yeh,,baca dulu,,


ditungguin ni.

uda?

oke, gini ceritanya.

hari ini saat jeda kuliah, saya n dewa gaul via makan di warung,eh,cafe dekat kampus.
cafe chef didi.
atau lebih tepatnya di nasi uduk yang berlokasi disebelah cafe chef didi.
saat sedang asik makan n bergosip dengan hikmatnya.
tiba2, tanpa diduga sebelunya, ga ada hujan ga ada badai, tanpa firasat sebelumnya,,

ORANG GILA DATANG MENGHAMPIRI KAMI.

benar saudara-saudari,
seolah menjadi magnet bagi orang gila,
kami terus kedatangan orang gila.
kini orang gila yang setengah telanjang,
pantat n tototnya keliatan.

orang gila itu membawa piring n sendok,minta makan.
sontak kami terdiam,

n saya tentu saja lari.
via mengikuti dari belakang.
meninggalkan orang gila yang kelaparan.

kenapa oh kenapa.
kami harus selalau disinggahi orang gila.?

via oh via,
kegaulanmu juga menarik perhatian orang gila.

Sabtu, 13 Maret 2010

BELIEVE IT OR NOT!

tanpa basa-basi,

percayakah anda?

SAYA SEANGKOT SAMA ORANG GILA!!!

sugguh hari yang aneh,,

begini ceritanya.

awalnya hanya ajakan biasa dari teman gaul saya (via, anda ga kenal dia? berarti anda tidak gaul) untuk menemaninya membeli peralatan mading di ciwalk (salah satu tempat gaul via dibandung).

jam 4 saya kekostan via,

numpang makan dan nonton idola cilik.

setelah puas menjerit2 karena ngeliat penampilan nova n paton, kami pun berangkat.

naik angkot ke simpang setia budi lalu nyambung angkot kalapa-ledeng.

awalnya hanya angkot biasa dengan orang-orang biasa,

seorang ibu2 gaul dengan hak 5 cm, rambut pirang n HP BB.

2 orang mahasiswa ITB yang sepertinya pacaran karena tatapan lovelove si cowk yang menampar2 saya, mereka memakai jaket tebal ITB n membawa tas rasel yang entah beratnya berapa Ton.

semua berjalan biasa hingga tiba2 si sopir angkot sarap berhenti n ngangkut orang gila. orang gila yang benar2 orang gila.

begini gambarannya, pasangan ITb duduk didepan pintu, si ibu gaul duduk disebelah pintu, saya n via gaul duduk berhadapan disebelah kaca belakang.

begitu si gila masuk n duduk disamping si ibu gaul, si ibu gaul langsung mundur kedekat saya. si cowk ank ITB langsung menarik tangan si cewk ank ITB agar duduk lebih dekat lagi ke dia.

mendadak angkot jadi sunyi senyap mencekam!

kita smua diam seribu bahasa.

saat diam merajai suasana, si ibu gaul makin mundur n mepet ke saya. saya n via liat2an n si ibu gaul ngeliatin kita, saya senyum n bilang "kenapa diangkut,sih?"

trus si ibu gaul bilang, " sampe ujung berung juga ga ada penumpang yang bakal mau masuk".

trus, si ibu gaul menelpon dengan HP BB masa kininya, dengan bahasa sunda n bisik2 dia nanya ama temennya nomor telepon taksi.

n saya membatin "waduh, kalau si ibu turun, aku sebelahan ama tu orang gila! bujug buneng!"

saat teror masih menghantui kami, tiba-tiba si orang gila bergerak agak condong kedepan, menengadah dan melotot  melihat poster film KAIN KAFAN PERAWAN segede gaban yang terpampang dijalanan ciwalk.

kami semua tersentak kemudian merinding saat si orang gila senyum seram.

" oke, ni orang gila memang gila"saya membatin.

tak tahan lagi dengan depresi yang ditimbulkan si orang gila, di depan STBA si ibu gaul minta turun.

saya n via liat2an lagi penuh makna, n kami spontan ikutan turun meninggalkan orang gila n sepasang ank ITB didalam angkot.

waktu turun, saya menatap sepasang ank ITB yang tertinggal, tatapan si cewk seolah berteriak mengatakan "jangan tinggalkan kami!"

setelah bayar angkot, si ibu gaul ngedumel soal betapa baunya orang gila itu dan betapa sintingnya si sopir angkot yang sudi2nya ngangkut orang gila.

sambil bergosip si ibu gaul menerangkan bahwa tujuannya juga ke ciwalk seperti kami, akhirnya kami berjalan menyusuri jalanan ciwalk yang sama macetnya seperti Jakarta.

saya agak takut si ibu jatuh karena jalanan cihampelas yang kayak dataran bulan dilalui dengan sepatu 5 senti.

kami berjalan, berjalan n berjalan, hingga tiba2 ada angkot ngelakson dari belakang n sopirnya teriak "UDA GA ADA LAGI BU, MASUK LAGI AJA."

ternyata itu sopir angkot sarap yang ngangkut orang gila tadi.

n si orang gila beneran uda ga ada.

jadi, kami masuk lagi ke angkot.

didalam angkot saya kaget dengan suasana yang tercipta.

kami ngobrol, membahas si orang gila. si pasangan ITB, si ibu gaul, bahkan si sopir sarap juga ikutan ngorol.

malah si sopir angkot kecolongan curhat soal angkotnya yang pernah kemasukan maling dan penumpangnya kehilangan HP ( pasti BB).

tanpa melupakan soal orang gila tadi, saya tiba2 terenyuh dengan keakraban yang terjadi didalam angkot. saya bukan orang yang terbiasa berbicara dengan orang asing (bukan bule), jadi sedikit aneh bagi saya untuk bicara dengan akrab dengan orang yang tidak dikenal. mungkin rasa senasib dan sepenanggungan lah yang mendorong kami untuk merasa akrab.

namun, hari yang aneh dengan via tidak berhenti sampai disitu.

saat mau nonton my name is khan, antrian bak antre bantuan langsung tunai membuat kami pupus harapan.

dan, saat makan di pizza hut kami juga harus ngantri, seolah belum cukup pada saat kami baru saja mendapat tempat duduk (bener2 baru menempelkan bokong ke kursi) mati lampu.

mati lampu saudar-saudari.

mati lampu yang gelap gulita.

sungguh betapa sialnya kami malam itu.

entah itu semua adalah kutukan dari si orang gila yang merasa dikucilkan.

entah itu memang karena kegaulan via yang dapat mempengaruhi nasib suatu umat.

Kamis, 11 Maret 2010

hidup itu pilihan

hidup itu pilihan.

hidup memang tentang memilih.

seperti,

saya yang memilih hidup daripada bunuh diri.

seperti,

saya yang memilih basah kehujanan daripada tetap basah kehujanan karena memakai jas hujan yang bolong.

seperti,

saya yang memilih menerobos hujan daripada terperangkap hujan distau tempat.

seperti,

saya yang memilih belajar bahasa jepang daripada belajar bahasa mandarin.

seperti,

saya yang memilih tidak pakai baju daripada harus memakai baju warna pink.

seperti,

saya yang memilih jalan sendirian daripada harus menunggu orang lain.

seperti,

saya yang memilih bermalas2an daripada memaksakan diri mengerjakan tugas.

seperti,

saya yang memilih mematikan TV daripada harus nonton sinetron yang tak kunjung tamat.

seperti,

saya yang tetap makan seafood daripada menyiksa diri tidak makan seafood karena alergi.

seperti,

saya yang memilih memakai sepatu converse daripada high heels.

dan seperti, saya yang memilih diam dan menunggu daripada berkata tapi tak didengar, daripada mengejar yang tak mungkin tergapai.

well, that's just me.

Minggu, 07 Maret 2010

ayam yang tidak bisa terbang

saya punya pertanyaan.

kenapa ayam (secara harfiah) tidak bisa terbang?

padahal ayam punya sayap.

lalu,

kenapa burung unta tidak bisa terbang?

padahal ia burung dan punya sayap.

beri saya jawaban yang masuk akal dan yang tidak ada sangkut pautnya dengan takdir.

saya jadi membayangkan,

apabila ada orang yang tingkat kekurangkerjaannya seakut saya membuat novel yang bercerita tentang seekor ayam yang tidak bisa terbang.

maka ceritanya akan seperti :

Di suatu peternakan, hiduplah seekor ayam, sebut saja namanya si jago.

Setiap pagi, setelah berkokok si jago termenung meratapi langit, membayangkan betapa menyenangkannya terbang diangkasa dan terbebas dari ancaman dipotong dan dijadikan makan malam manusia.

Si jago melihat merpati, bertanya pada merpati "bagaimana caranya kau bisa terbang, wahai merpati?". kemudian simerpati menjawab, "karena aku punya sayap,bego!"

si jago terbodoh, ia berpikir, "wait a minute (si jago ceritanya british) aku juga punya sayap! maka seharusnya aku juga bisa ngeFly, dong."

Si jago pun berusaha terbang seperti si merpati. Namun ia tak jua dapat terbang. Ia mencoba berlari di landasan pacu kemudian lepas landas, gagal. Ia mencoba terjun dari atap peternakan, gagal. Usaha apapun yang ia lakukan, ia terus gagal.

Waktu berganti waktu, si jago kehabisan cara untuk terbang. Ia sedih, ia terluka, ia terpuruk dalam kegagalan. Kemudian burung gereja berbisik padanya "cobalah memohon kepada Tuhan untuk membuatmu terbang, itu yang selalu dilakukan manusia". Si jago pun berdoa dan berdoa, memohon dan memohon pada Tuhan.

Penantian panjang si Jago tidak menelurkan hasil apapun, Tuhan manusia tak juga mengabulkan doanya. Dalam perihnya kegagalan, si Jago menatap langit dan membatin "aku punya sayap yang tak mampu membuatku terbang. Aku hanya punya satu permohonan yang takkan pernah terkabulakan, kurasa tak seharusnya aku dipanggil Si Jago".

Malam itu, Si Jago menjadi hidangan makan malam.

atau mungkin cerita tentang burung unta?

burung unta yang tidak bisa terbang karena dikatakan bahwa berat badannya terlalu besar dan mati mengenaskan karena diet berlebihan. semua karena burung unta ingin terbang seperti burung-burung bersayap lainnya.

kenapa mereka tidak bisa terbang?

karena segala sesuatu ada batas atas dan batas bawahnya. semuanya punya batasan.

bahkan TV samsung borderless juga ada batasannya.

tidak peduli sekeras apapun usahanya, sampai jungkirbalikbolakbalikpatahtulang, tidak peduli seberapa tulus doa yang dipanjatkan.

ayam dan burung unta (sekali lagi secara harfiah) tidak akan pernah bisa terbang.

langit adalah batasan bagi ayam dan burung unta.

ada hal-hal yang tidak dapat dimiliki.

ada hal-hal yang tidak dapat dilakukan.

tak peduli usaha, tak peduli doa, tak peduli pemikiran positif.

ada hal-hal yang tidak dapat berubah.

Jumat, 05 Maret 2010

berkat endah n rhesa

saya sedang dalam perjalanan pulang dari kostan teman saya yang telah dengan sangat murah hati berkenan menerima saya yang sedang galau n selalu menyebalkan ini untuk bernaung dikostannya, (thank u raysa).

seperti perjalanan biasa, saya selalu menyantolkan pemutar musik saya di telinga kanan n tak lupa juga yang kiri.

seperti biasa juga, saya menyetel pemutar musik saya untuk memutar musik (tidak pernahkah ia lelah berputar?)  secara random.

that's when i heard endah n rhesa's song, catch the windblows.

karena blog ini berupa tulisan, sehingga mustahil bagi saya untuk menyanyikannya, maka berikut liriknya :

When I wake up everyday
I smell coffee near my window
I realize it’s summer day
Then I start leaving my pillow
i don’t wanna miss a greatest thing I’ll have today
suddenly I thank God im still alive in this beautiful day

whole world seems so wonderful to me
even though im blind and cannot see the sunrise
even though im blind, I only catch the windblows in my hand
I am happy

Yellow, green, sunburst, pink many colors don’t mean a thing
They don’t disturb me at all
Real world not so complicated to me until I die
The more I feel the more I see in everything that passion me
The more I feel the more I believe in everything 
that makes me want to live

whole world seems so wonderful to me
even though im blind and cannot see the sunrise
even though im blind, I only catch the windblows in my hand
I am happy

gara2 mendengar lagu ini saya terperosok kelubang yang sama yang pernah membuat saya ditabrak teman saya, (well it's another story).

saya jadi sadar, betapa lebaynya saya selama ini.

saya berlebihan dalam menghadapi sebuah masalah.

the song makes me realize that i am as happy as other person is, that the tears i cried is equal to the laugh i've had.

a sorrow means a bliss as well as a happiness means an agony.

everything have it's own price.

so why bother being disturbed by a small disturbance?

well, that was just a thought.

P.S. : sangking asiknya menyanyikan lagu endah n rhesa sambil mengendarai motor, pengendara motor lain memelototi saya dengan tatapan "what the heck?!", lalu langsung tancap gas.