Semua Bisa Bicara

Kamis, 28 April 2011

say yes.

i do remember the farewell party.
i do remember a cloudy afternoon at ayam penyet.
i do remember this song repeatedly played in a blue swift car.



then, i remember we all sang this song loudly on our way home, hoping we were at their concert.



yes, i do remember us,my friend.
Tuhan itu adil, makanya Ia tidak terlihat.
Karena kalau Tuhan kelihatan, kasihan mereka yang buta.
-pidi baiq-
semua orang bisa bicara, karena semua orang punya satu mulut.
tapi tidak semua orang didengar, padahal semua orang punya dua telinga.

sepenggal.

ini adalah sepenggal baris, dari sepenggal puisi, dari sepenggal film.

"engkau adalah sepi yang petir bawa diantara badai yang menderu"
-Jomblo-

multicultural

kata orang yang saya tidak tau namanya.

Mario adalah nama tukang ledeng Itali yang berbahasa Inggris, diciptakan oleh orang Jepang, tapi terlihat seperti orang Meksiko.

Rabu, 27 April 2011

dengki

ada hal yang saya tak mengerti dalam hidup.
ketika saya merasa semakin tidak puas dengan ketidaksempurnaan yang saya punya.
saya yakin dan saya tau, tak ada manusia yang diberkahi kesempurnaan,
tapi, saya tetap cemburu.
tetap iri dan merasa dengki dengan orang-orang yang saat ini terasa begitu sempurna.
membandingkan satu orang dengan orang yang lain memang tidak adil.
kita dilahirkan berbeda, dan biarkan perbedaan itu ada.
tapi saya tetap saja membandingkan.
saya merasa terancam dengan kalian yang seolah sempurna.
saya harap kalian enyah, mati menjadi debu yang terbawa angin.
saya risih dengan keberadaan kalian yang tampak sempurna.
saya ingin kalian pergi, angkat kaki dan terkubur dalam tanah.
tapi tentu tak boleh begitu.
tiap orang punya kesempatan untuk hidup yang sama.
seberapapun saya membenci kalian, kalian akan tetap ada dalam hidup saya.
kalaupun bukan kalian, saya tetap akan menemukan orang lain yang seperti sempurna untuk saya cemburui.

ini hal yang saya tak mengerti dalam hidup.
kemanapun saya pergi selalu ada orang-orang yang tak mungkin sempurna tapi tetap membuat saya dengki.

Senin, 18 April 2011

daydreaming.

malam hari pukul 8 malam.
hujan turun malu-malu.
lagu-lagu sendu mengalun diradio lima puluh ribu.
pikiran saya menari-nari diawang-awang.
saya kaget, saya membayangkan yang tidak pernah saya bayangkan akan saya bayangkan.
kita.
kita yang menjadi tua bersama.
ya, saya tau itu mustahil.
tapi gambaran itu terus membentuk malam itu.
dalam bayangan saya,
saat itu usia kita sekitar 40 tahunan.
anak-anak kita sedang membentuk teman diluar rumah.
rumah kita tua, bukan rumah tua, tapi rumah yang sengaja kita buat tampak berumur.
saat itu juga hujan seperti malam ini.
hujan pukul 4 sore.
bayangkan itu,
air hujan menyusup pelan-pelan diantara cahaya keemasan senja.
kamu duduk dipiano tua kita.
entah darimana datangnya piano itu, pokoknya itu piano tua kita,
kamu memainkan jemari kamu, menggelitik piano tua itu hingga ia melantunkan bunyi.
saya mendekat.
duduk disamping kamu, menghadap kamu.
sore itu,
kala hujan bertemu senja, kita duduk berdua.
bernyanyi dengan suara sumbang kita.



hahaha..
terlalu muluk memang.
saya selalu takut bermimpi tentang hal-hal yang saya tau tak mungkin terjadi.
tapi, coba bayangkan, jika perbedaan itu tidak pernah ada, kita bisa menjadi tua bersama.

tapi,lagi-lagi. ini hanya saya, menghayal.

Kamis, 14 April 2011

studi kasus 2.

jalaludin menyapa maemunah yang sedang berjalan dengan pacarnya suparman. jalaludin tidak menyapa suparman, sehingga suparman marah-marah pada maemunah dan menuduh maemunah punya cerita cinta gelap dengan jalaludin. 
maka, maemunah harus :
  • membunuh jalaludin yang telah menyebabkan pertengkaranmya dengan pacarnya.
  • menegur jalaludin dan memintanya menyapa suparman.
  • pura-pura tidak kenal jalaludin dan pergi begitu saja
  • mengarang cerita cinta gelap dengan jalaludin agar suparman puas.
  • gue ga perlu menjawab pertanyaan ini karena ini hidup gue.

suryanto merasa tidak enak badan karena sedang banyak pikiran. tiba-tiba ia meminta pacarnya (jaenap) untuk tidak menyentuhnya.
maka, jaenap harus :
  • pergi bunuh diri agar tidak lagi mengganggu hidup suryanto.
  • masuk kelemari dan baru keluar ketika suryanto membutuhkan.
  • memohon pada suryanto agar jangan mengusirnya.
  • gue ga perlu menjawab pertayaab ini karena ini hidup gue.
ternyata tiba-tiba suryanto berubah pikiran dan meminta jaenap memijatnya.
maka, jaenap harus :
  • keluar dari lemari, memijat suryanto, dan masuk lagi kelemari sampai suryanto memanggil lagi.
  • gue ga perlu menjawab pertayaab ini karena ini hidup gue.

    nuryanti pacar purwanto. purwanto meminta nuryanti ngeremove syafrudin (mantan nuryanti) dari situs jejaring sosial nuryanti, dan nuryanti melakukannya. lalu nuryanti meminta purwanto ngeremove ningsih (mantan purwanto) dari situs jejaring sosial purwanto.
    maka, purwanto harus :
    • ngeremove ningsih dengan senang hati karena uda ga punya perasaan apa-apa dengan ningsih.
    • mengungkit-ungkit kesalahan-kesalahan nuryanti agar bisa tetap berteman dengan ningsih disitus jejaring sosial.
    • bertanya pada nuryanti, "kalau aku ga ngeremove dia apa kamu akan mati?", kalau jawabannya iya baru remove ningsih.
    • gue ga bisa ngeremove ningsih!karena gue bisa mati kalau ga temenan ama dia!
    • gue ga perlu menjawab pertanyaan ini karena ini situs jejaring sosial gue!
    Mudah, untuk menjadi orang jahat ketika dikelilingi orang jahat.
    Tapi,
    sungguh,
    jauh lebih mudah, menjadi orang jahat ketika dikelilingi orang baik.


    Jumat, 08 April 2011

    plan B

    salah satu kelemahan saya saat ini adalah,
    saya tidak punya plan B.
    saya tidak punya rencana cadangan, kalau-kalau rencana yang sekarang gagal.

    kata orang, saya sembrono.
    bahkan ada yang bilang saya bodoh.
    "kita harus selalu punya backup plan, belum tentu yang ini berhasil", katanya.

    sedikit banyak, saya mengerti maksudnya.
    mungkin seharusnya saya memang menyiapkan plan B.
    tapi saya tetap tidak.
    saya tidak punya plan B.
    saya tidak tau harus membuat plan B yang seperti apa.
    saya malas meninting-ninting ban serep dibagasi saya, hanya agar saya merasa aman.
    kalau ban yang ini kempes, berarti mobil saya mogok.
    biarkan seperti itu.
    sebab bila ban saya kempes mungkin saya memang harus berhenti dulu.

    sulit bagi saya membayangkan rencana lain selain plan A yang sekarang.
    plan A saya : bersama kamu.
    biarkan seperti itu.
    "windy, kenapa make anting-anting cuma sebelah?"
    "karena yang satu lagi ilang".
    "kenapa masih dipake kalau yang satunya ilang?"
    "kan jadi kayak preman"
    "karena tidak semua yang tidak sempurna lantas jadi tak berguna".
    "???"

    Kamis, 07 April 2011

    "windy, kenapa belum pake jilbab?"
    "iya ni,bang. soalnya masih suka pake rok mini".
    "astaghfirullah,windy!"
    "itu kan haram!"
    "eh,bang. itu yang disebelah siapa?"
     "pacar yaaaaa?"
    "ehehe, iya ni,win. kenalin."
    "pacar abang."
    "wih,selamat ya,bang".
    "tapi, abang tau ga?" 
    "pacaran kan juga haram?"
    "..."


    kualitas

    satu hal yang generasi kita tak akan dapat lampaui adalah,
    kualitas.

    generasi tua tidak mengenal internet.
    generasi yang lebih tua bahkan tidak mengenal telepon.
    Jadi, ketika ingin bicara, mereka harus menempuh jarak dan bertemu.
    ketika mereka tak mampu, mereka menulis di kertas dalam amplop dan menitipkan harapan pada tukang pos.
    generasi tua dapat lebih mudah mengenali kesungguhan seseorang untuk sekedar bertukar kata.
    Generasi kita, dilayani oleh berbagai alat elektronik.
    berbicara saat ini, sama mudahnya dengan menekan tombol.
    hingga sulit bagi kita untuk membedakan mana yang sungguh-sungguh dan mana yang iseng-iseng.

    Tapi, ketika telpon, SMS, BBM, YM, twitter, facebook, blog, tumblr, dan saluran komunikasi elektronik sejenis tidak menampilkan kata dari dia yang ditunggu,
    maka yakinlah, ia memang tak ingin bicara.

    Saya rindu akan kualitas tatap muka tanpa gangguan alat elektronik.
    ketika kata memang dilantunkan dari bibir, bukan dengan mengetik keyboard.

    well, that was just me.

    Rabu, 06 April 2011

    matahari

    Saya benci panas.
    saya tidak suka berkeringat, baunya memuakkan.
    sedikit banyak, saya benci siang.
    sinar marahari selalu berhasil memancing emosi saya.
    saya benci terjemur sinar matahari.
    Ketika malam datang, saya lega.
    sejuknya menenangkan saya.
    malam melelapkan tidur saya.
    meredakan panas yang saya benci.
    Tapi sinar matahari selalu membangunkan saya.
    menyilaukan mata saya,
    memendarkan panas yang saya benci lagi.
    Ini yang menarik.
    ketika suatu pagi saya bangun dan menemukan mendung,
    saya bingung.
    kemana matahari yang menyebalkan itu?

    Ternyata, pada hal yang saya benci pun, saya mampu merasa kehilangan.

    Lalu apa jadinya ketika matahari membawa hari dimana saya harus kehilangan kamu?

    Sabtu, 02 April 2011

    lagi-lagi ayah.

    ayah bukan Presiden.
    tapi buat saya, ayah jauh lebih penting dari Presiden.

    ayah bukan Thomas alva edison.
    tapi ayah menerangi malam-malam saya.

    ayah bukan tentara.
    tapi ayah memerangi kejahatan yang mendekati saya.

    ayah bukan selimut.
    tapi ayah memberi kehangatan.

    ayah bukan Tuhan.
    tapi ayah memberikan saya kehidupan.

    ayah tidak sempurna.
    tapi saya sayang ayah.

    spesial=kamu.

    saya ingat Desember sama seperti saya ingat Februari.
    saya ingat Februari sama seperti saya ingat Agustus.
    sesungguhnya,
    saya ingat semuanya.

    saya ingat hujan jam 8 malam,
    sama seperti saya ingat mendung di hari minggu.
    sesungguhnya,
    saya tidak akan lupa.

    dengar ini,
    sesungguhnya,
    tidak ada hal yang lebih spesial dari hal yang lainnya.
    karena,
    setiap hari dari setiap bulan dengan terik atau hujan yang Tuhan beri,
    kamu ada.

    komunitas.

    hal ini jadi pembahasan kemarin malam.

    ada apa dengan komunitas?

    seperti semua hal, selalu ada pendapat yang berbeda.
    kemarin, dia bilang.
    saya kurang suka dengan komunitas.
    rasanya seperti, "gue anak komunitas, mau apa lo, bangsat?!".

    mungkin, jika saya mengartikan.
    ia kurang nyaman dengan orang-orang yang membentuk komunitas tertentu.
    mungkin ia berpikir, mereka yang membentuk komunitas, merasa begitu khusus hingga harus memisahkan diri dari heterogenitas masyarakat.
    ia merasa risih dengan mereka yang seperti mengkotak-kotakkan diri.
    mungkin, ia merasa nyaman dengan kesetaraan dalam masyarakat tanpa harus menyamarkan diri.

    saya bukannya tidak setuju, tapi saya juga tidak setuju.
    semua orang boeh berpendapat.
    semua orang bisa bicara untuk dirinya sendiri.
    saya juga boleh berpendapat.

    saya bagian dari beberapa komunitas tertentu.
    saya bangga dengan komunitas saya.
    saya senang jika orang lain tau tentang komunitas saya.
    kenapa?
    karena dalam komunitas itu saya menemukan kesamaan, kemiripan, hingga saya berpikir, "aku tidak sendirian".
    saya mengkoar-koarkan komunitas saya dengan lantang tanpa tau malu.
    kenapa?
    agar orang lain yang merasa "sama" mendengarnya dan tau, ia juga tidak sendirian.

    menurut saya, adanya komunitas bukan untuk mengeksklusifkan diri, tapi untuk saling menemani.

    tapi itu saya, tanpa memaksakan pendapat saya.