Benar/Salah

Jika hidup adalah tentang benar dan salah.
Maka,hal yang paling mudah dilakukan adalah menyalahkan orang lain.
Berlindung dibelakang kesalahan orang lain.
Dan perlahan-lahan berdiri sebagai pihak yang benar.
Menjadi benar adalah nyaman.
Itu sebabnya semua orang ingin merasa benar.

Sayangnya,menurut saya, hidup bukan cuma tentang benar dan salah.

Rela Mati

Cinta rela mati.

Cinta memang rela mati,apa yang tidak demi cinta.

Tapi,bukankah jika cinta mati demi cinta,cinta akan sendiri?

Apa gunanya cinta jika tanpa cinta.

Cinta tak ingin cinta mati,

Cinta tak butuh nyawa cinta,

Karena, sesungguhnya,

Cinta tak mau sendiri.

Music Vidio

Sering sekali,saya rasa, saya melihat vidio clip yang isinya sepasang kekasih sedang bertengkar tanpa suara dan dalam slow motion.
Dan sering kali juga, dalam vidio clip slow motion itu, terjadi adegan lempar melempar barang pecah belah.
Gelas,vas,pigura foto.
Apa saja yang terbuat dari kaca.
Saya rasa,semua grup band, atau penyanyi pasti pernah membuat vidio clip yang seperti itu.
Saya selalu berpikir, vidio clip itu berlebihan, dibuat2,  ga kreatif, dan sama sekali ga realistis.

Karena ketika bertengkar, segala sesuatu berjalan begitu cepat.
Ga ada waktu untuk melihat pecahan kaca yang terburai,
Ga ada waktu untuk menyibak2kan rambut kesegala arah,
Ga ada waktu untuk mensensor kata2 yg terlontar.
Pertengkaran berlangsung terlalu cepat,hingga ketika pertengkaran itu selesai,telah ada begitu banyak hal yang terjadi.

Ketika Tuhan menciptakan burung, memutuskan bahwa Ia merasa perlu menciptakan binatang yang dapat mengisi angkasa, ketika ia memberikan sayap yang dapat membawa burung terbang kemana ia mau,
Aku ingin tau,
Apakah Tuhan pernah merasa takut,ciptaanNya akan terbang meninggalkannya.


Kurasa,Tuhan tak merasa takut sama sekali.
Karena Ia adalah Tuhan,
Tak ada yang tak kembali padaNya.

Sayangnya,saya bukan Tuhan.
Ada hal yang tak bisa saya miliki kembali.

Ada kalanya.

Ada kalanya kita menipu diri sendiri, membangun kenyataan berdasarkan angan-angan.
Ada kalanya kita salah paham, mengira apa yang benar adalah salah dan mengira yang salah adalah benar.
Ada kalanya kita memihak, membentuk sekutu dengan pihak-pihak yang kuat dan meninggalkan yang lemah.

Kita mampu berbuat salah,
Tapi kesalahan yang paling buruk adalah enggan meminta maf ketika sadar telah berbuat salah,
Karena semudah kita berbuat salah, sesungguhnya, semudah itu juga kita meminta maaf.
Sayangnya, ada kalanya pula, ego enggan turun untuk sekedar berkata "maaf".

it was onetime in Japan.

every path,

every corner,

among other people.

and there was me,

sat next to the window,

wondering you and only you.

Teka teki teka teko.

matanya 3, kakinya satu.

kalau lagi marah, semuanya diam.

kalau lagi senang, semuanya jalan.

-lampu lalu lintas-

(tapi yang ini matanya cuma 2)