Semua Bisa Bicara

Senin, 10 Januari 2011

cacat dan sempurna

saya berpikir,
jika Tuhan memiliki kekuasaan mutlak atas segala sesuatu,
mengapa Ia menciptakan cacat, jika Ia mampu membuat semua sempurna?

seseorang menjawab,
"agar kita bersyukur"


dan saya kembali berpikir,
bersyukur atas apa?
bersyukur bahwa kita tak seperti mereka yang cacat?
bersyukur bahwa kita merasa sempurna?
pantaskah?

jika memang itu benar, bahwa cacat diciptakan agar yang merasa sempurna dapat bersyukur, maka saya lagi-lagi berpikir,
membayangkan,
betapa perihnya memikul cacat seumur hidup hanya demi kepentingan orang lain.
menyeret-nyeret cacat itu hanya agar yang melihat mengucap syukur atas kesempurnaan yang mereka jinjing tinggi-tinggi.

pantaskah?


well, then again, it was just me.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar