saya benar2, sungguh2, emosi melihat berita yang beredar di media.
tentang demonstrasi menuntut ini, menuntut itu.
trend di Indonesia, kalau bukan demonstrasi yang berujung kerusuhan, pasti kerusuhan supporter bola.
berita yang sedang hangat2nya adalah demonstrasi menuntut turunnya presiden dan wakil presiden setelah 100 hari masa kepemimpinan.
bung, 100 hari itu sama dengan 3 bulan, orang normal buka usaha aja belum tentu balik modal dalam 3 bulan..apalagi yang namanya mensejahterakan rakyat, mana mungkin bisa tercapai gitu aja dalam waktu 3 bulan.
kalau melihat ditelevisi,
-masyarakat yang memblokir jalan, pada nyadar ngak, orang lain jadi terganggu? supir angkot ga bisa narik, anak sekolah jadi telat, karyawan kantor jadi telat.
-demonstran yang membakar ban, pada ga diajarin sama ibunya ya?"ga boleh main api" kalau ada yang bener2 kebakar gmn? terus apa gunanya bakar ban? apa pak SBY bakal mundur kalau mahasiswa bakar ban? apa kasus bank century bakal selesai kalau mahasiswa bakar ban?
yang saya lihat cuma kebodohan.
semua orang sepertinya ingin sok jadi pahlawan demokrasi.
semua orang sepertinya mengagungkan reformasi tahun 1998.
hahaha memang yang kemarin itu demo nya ngasal ya?kamu yakin, mereka cuman sok kritis?memang pemerintah ga perlu ditampar ya atas kebijakan-kebijakan yang aneh?(cth:mobil baru dll)
BalasHapusatau mungkin kamu akan setuju demo sampai pemerintah menaikan gaji mereka,atau sampai mereka jual 44 bumn ke asing, atau naikin tdl dengan pemadaman yang ga kunjung henti?
vox populi vox dei
oya rakyat ga pernah minta progresi 100 hari, pemerintah sendiri yang mengkampanyekan program seratus hari yang katanya berhasil.
100 hari apa kurang cukup nuntasin century gate?mungkin kamu korban pencitraan pemerintah.
pada kesempatan ini kita berada di sisi yang berseberangan, salam hangat.