Semua Bisa Bicara

Sabtu, 25 September 2010

kera yang sayang sapi.

saya terbangun pagi ini,
langsung menatap TV yang saya biarkan menyala semalaman,
ya, saya memang boros listrik,
tapi yang penting saya bayar tagihannya tiap bulan.

anyway,
TV saya menayangkan siaran disalah satu stasiun televisi ternama di Indonesia.
dan stasiun TV itu menayangkan semacam acara wisata ke daerah di Indonesia pula,
dimana yang diliput adalah karapan sapi.
saya, tidak akan membahas betapa bedebahnya orang2 itu yang mencambuk dan menyiksa hidup2 sapi yang telah membantunya mengangkut2 barang n sapi yang akan dipotong saat hari raya qurban nanti,
sebab itu bagian dari budaya,
yang katanya membuat negeri ini kaya.

anyhow,
ditayangan tersebut,
terselip sebuah cerita aneh,
tentang seekor kera yang menurut saya adalah babon,
yang senang bermain sama sapi2 itu.
jadi,
ceritanya,
pada suatu hari si bedebah juragan sapi, membawa sapi2 malangnya untuk merumput,
kemudian ia membawa sapi2nya ke pantai, munkin untuk mandi, mungkin untuk membiarkan sapi2nya sekedar asoy geboy dipinggir pantai biar makin santai.
tiba2,
datanglah si kera hitam legam itu.
si juragan itu kaget, n bersiap menggiring sapi2nya menjauh, karena ia takut kera itu akan mengganggu sapi2nya.
ternyata,
si kera hanya duduk diam, menatap kumpulan sapi itu.
si juragan pun ikut2an diam menatap si kera.
sapi2nya masih tetap asik ngasoy dipantai.
nah,
ketika ada satu sapi yang berjalan agak terlalu jauh dari kumpulannya,
si kera mendatangi si sapi n menggiring sapi itu kembali ke kumpulannya.

besoknya ketika si juragan datang lagi,
si kera juga ikut menjaga sapi2 itu.

fenomena si kera ini dianggap luarbiasa oleh warga n oleh acara TV itu.
jadi si kera diliput habis2an.
si kera malah dianggap ajaib.
tapi,
ada satu hal yang membuat si juragan kesal,
yaitu ketika sapi2nya dipasangi gerobak untuk membantunya membawa barang,
si kera akan naik ke gerobak n memukul2 gerobaknya,
bahkan pernah sekali si kera berhasil melepaskan ikatan yang merekatkan gerobak dengan sapi2 itu.
biarpun dipukul n diusir oleh juragan, si kera tetap datang kembali.

saya lalu berpikir,

si kera mungkin kasian melihat sapi yang capek disuruh2 ngangkut barang,
kemudian dicambuk2 waktu karapan sapi,
dan kemudian harus berakhir hidupnya ketika hari raya qurban.
kenapa kera aja ngerti, tapi yang manusia ngak?


well, that's just me

Tidak ada komentar:

Posting Komentar