Semua Bisa Bicara

Senin, 26 Juli 2010

jadi,
saya teringat.
ada sebuah film dijaman dahulu kala.
tentang seorang lelaki yang punya penyakit paranoid yang parah.
ia hidup sendiri.
ia tidak berani keluar rumah.
baginya tempat yang paling aman adalah rumahnya.
ia memesan makanan lewat delivery, ia membeli kebutuhan sehari-harinya juga lewat delivery.
ia hanya berteman lewat internet.
hidupnya benar-benar terisolasi karena paranoidnya.

ia begitu paranoid,
dimatany, bila ia keluar rumah ada seribu satu hal yang dapat membunuhnya.
kecelakaan, monster, pembunuhan, asteroid yang tiba-tiba menabrak bumi, gempa, semuanya bisa membunuhnya.
ia begitu takut mati.

tapi, suatu hari.
kalau tidak salah, karena teman di internetnya yang adalah seorang perempuan terancam bahaya.
ia begitu menyayangi temannya ini.
ia takut temannya ini mati.
ia ingin menyelamatkannya.
tapi ia juga takut mati bila keluar rumahnya.
lama ia bergumul dengan pro kontra dalam piirannya.
hingga akhirnya ia memutuskan dengan berat hati untuk keluar rumah demi menyelamatkan temannya ini.

ternyata, sangking paranoidnya dia, begitu ia melangkahkan kaki keluar rumah, ia melihat seribu satu hal yang bisa membunuhnya.
satu persatu menyerangnya.
penyakit paranoisnya membuat ia meliat hal-hal yang tidak nyata.
ia seperti orang gila dimata orang lain yang melihatnya.
ia berlari,
ia menghindar,
ia meneriaki,
sesuatu yang tidak nyata dan hanya ada dipikirannya.
tapi ia tetap ngotot menyelamatkan temannya itu.
sayangnya rumah temannya itu jauh.

dan akhir ceritanya.
si lelaki paranoid itu mati.
kalau tidak salah, tertabrak mobil ketika berlari menghindari seorang pembunuh yang ingin membunuhnya yang tentu saja tidak nyata.

apa yang bisa dipetik dari film tersebut?
bahwa terlalu paranoid itu tidak baik?
tapi pada akhirnya si lelaki itu memang mati karena salah satu hal yang ia takutkan.

ya, memang ga penting.

terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar