Semua Bisa Bicara

Minggu, 16 Mei 2010

seorang anak dengan sejuta mimpi

disebuah negeri nun jauh disana,
hiduplah seorang anak,
bukan pangeran, bukan ksatria, hanya anak biasa.
anak biasa-biasa saja ini memiliki seorang ibu yang baik hati sekali laksana ibu peri.
walau hidup tanpa ayah dan hanya makan singkong setiap harinya mereka hidup bahagia.
ibu yang baik hati laksana ibu peri ini sangat mencintai anak biasa-biasa sajanya itu.
setiap malam, sebelum tidur setelah berdoa dan sikat gigi, si ibu selalu menceritakan dongeng kepada anaknya.
dongeng tentang petualangan,
dongeng tentang kerajaan,
dongeng tentang kehidupan yang lebih baik.
si ibu ingin anaknya umbuh menjadi seorang anak yang mempunyai tujuan hidup,
punya mimpi yang tinggi untuk digapai,
punya sejuta harapan.
si anak pun sangat senang, dibelai kasih dan cinta setiap hari oleh ibunya.
bermimpi mengenai petualangan bak indiana jones,
bermimpi mengenai istana dan pesta-pesta bak cinderella,
atau,
mimpi yang sederhana,
untuk menjadi seorang pedagang yang pulang dengan membawa uang dan makanan buat ibu tercinta.
mereka melewati hari dengan kebahagiaan yang melimpah karena kasih yang tak pernah lelah mereka bagi satu sama lain.

hingga suatu ketika,
sang ibu berpulang ke Rahmatullah.
meninggalkan si anak yang biasa-biasa saja itu bersama sejuta mimpi tentang masa depan.

ketika,
satu-satunya alasan si anak untuk bermimpi telah pergi,
maka apa yang harus ia lakukan?

"aku punya sejuta impian yang kurajut bersama ibu terkasih, namun ia pergi sebelum aku berhasil mewujudkan mimpi itu."
kata sianak.

ia bingung.

seorang anak yang biasa-biasa saja, ditinggal mati sang ibu pada usia 15 tahun.
punya sejuta mimpi menjadi petualang, pangeran, ksatria dan semua mimpinya berakhir di persimpangan lampu lalu lintas kala ia bernyanyi dari kendaraan demi kendaraan mengemis receh demi memakamkan ibu terkasih.



well, that's just me.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar