Semua Bisa Bicara

Jumat, 05 November 2010

dokter dan pasien

alkisah tentang seorang pasien dan seorang dokter.

dokter ini adalah lulusan s2 luar negeri,
kampus ternama,
keluarga ternama,
ia adalah yang terdepan dalam prestasi.

suatu hari datang seorang pasien,
ia mengaku merasa mempunyai penyakit yang mematikan.
si pasien yakin akan hal itu.
si dokter tentu saja bertanya,
"apa saja gejala yang anda rasakan?"
si pasien bilang,
ia tak mengalami gangguan apapun,
tapi ia yakin ia sakit.
jadi si dokter super pintar ini melakukan berbagai tes demi menemukan penyakit yang diderita si pasien.

tes demi tes.

si dokter tak dapat menemukan penyakit apapun.
jadi si dokter berkata pada si pasien,
"pulanglah, anda tak menderita penyakit apapun. ini hanya perasaan anda saja".

si pasien pun akhirnya pulang dengan perasaan mengganjal dihati,
karena ia yakin betul, ia memiliki suatu penyakit yang mematikan.

besoknya,
si pasien kembali lagi,
ia berkata pada si dokter,
"kali ini anda pasti menemukan penyakit saya, karena perasaan berpenyakit itu semakin kuat saya rasakan"

sang dokter pun melakukan tes lagi, kali ini tes yang lebih banyak dan lebih teliti.

tapi, si dokter tetap tak menemukan apapun.
dengan rasa kesal,
si dokter berkata,
"anda tak mengidap penyakit apapun,pulanglah"
walau masih bersikeras, si pasien dipaksa untuk pulang.


dan besoknya lagi,
si pasien datang lagi,
si dokter menolak memeriksa si pasien,
karena ia yakin, si pasien tak memiliki penyakit apapun.
ia yakin, si pasien sehat bugar seperti yang diperlihatkan hasil tes.
tapi si pasien memohon.
"bila anda tak menemukan penyakitku dan mengobatinya,aku akan mati. aku belum mau mati"
tak kuasa menahan rasa iba,
si dokter pun melakukan tes lagi,
tapi, ia berkata,
"ini tes terakhir, bila saya tak menemukan penyakit apapun, maka anda harus berhenti mengeluh akan penyakit yang tak nyata ini"

dan serangkaian tes pun dilakukan lagi.
dan hasilnya tetap sama.
tak ditemukan penyakit apapun.

si pasien pulang.

namun, besoknya lagi,
si pasien kembali lagi,
memohon agar diperiksa lagi.
tapi tentu saja si dokter menolak.

tiap hari,
si pasien datang,
memohon diperiksa lagi, ia begitu yakin ia membawa sebuah penyakit berbahaya dalam tubuhnya.
dan tiap hari pula,
si dokter menolak memeriksa pasien itu, ia begitu yakin bahwa si pasien sehat wal afiat.

hari demi hari,
penolakan demi penolakan,
si pasien menangis,
dan ia berhenti datang ke rumah sakit itu.

hingga tiba satu hari dimana si dokter mendengar kabar bahwa pasien itu telah meninggal.
karena penyakit yang disebabkan oleh bakteri Legionella pneumophila.
terdeteksi hanya seperti flu biasa dan pada saat awal terjangkit tidak dapat terdeteksi, bakteri ini berkembang setelah beberapa hari mengendap diparu2.

ya, memang bukan salah si dokter, karena si dokter mengacu pada hasil2 tes yang mengatakan ia sehat.
ya, memang bukan salah si dokter bila ia memepercayai semua ilmu yang telah susah payah ia pelajari.
ya, memang bukan salah si dokter timing si pasien tidak tepat.

tapi,
bagaimana rasanya dokter?
mengetahui bahwa pasien yang selama ini kau tuduh berbohong, mati?




well, that was just me.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar