Semua Bisa Bicara

Jumat, 26 November 2010

ia dan kakinya.

ia seorang teman,
ia seorang manusia.

ia berdiri diatas kakinya sendiri,
wah, ia luar biasa kuat.
ia mandiri,
ia hanya bertumpu pada kakinya sendiri.

tapi,
lama kelamaan ia lelah,
kakinya lelah dan muali gemetaran.
ia mencari2 tempat untuk bertumpu,
sekedar mengistirahatkan kakinya sejenak.
tapi,
ia tak menemukan,
ia punya tempat bersandar,
selama ini ia selalu mengandalkan diri sendiri,
dan ia tak punya tempat lain untuk bersandar selain kakinya sendiri.

maka, ia yang begitu kuat terus saja berdiri,
hanya diatas kakinya sendiri,
tanpa bantuan, tanpa tempat bersandar.
oh, ia sungguh begitu kuat.

tapi lama kelamaan,
seberapa kuatpun tekadnya untuk berdiri sendiri,
kakinya tak mengikuti perintahnya,
kakinya menggeletar,
dan jatuh terjerembab,
tak kuat lagi menopang berat badannya.

ia pun menangis,

lama ia terdiam dalam jatuh yang ia rasa,
mengumpulkan tenaga agar kakinya mau berdiri lagi,
dan ya,
kakinya memang berdiri lagi,
kembali menopang hidupnya.



ia yang begitu kuat.
ia yang membuat salut mata yang memandang.
ia yang terjatuh dan terjatuh lagi.
ia yang diam-diam menangis.


well, that was just me.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar